Agama
Hindu tidak hanya terdapat di India, tetapi juga telah masuk ke Indonesia,
bahkan sangat kuat pengaruhnya terutama di jawa. Kapan agama itu masuk ke
Nusantara tidak dapat diketahui secara pasti. Interprestasi terhadap
penemuan kepurbakalaan, penibggalan karya tulis dan sebagainya, juga memberikan
informasi tentang siapa nama pembawa agama tersebut.
Ada
beberapa bukti pengaruh agama Hindu dan kebudayaan India terhadap Indonesia
dalam bidang sastra dan agama, seni bangunan dan adat kebiasaan yang ada
disekitar kraton. Dari sini barang kali dapat dipahami bahwa masuknya pengaru
tersebut bukan melalui kasta-kasta, tetapi oleh para Brahmana, karena merekalah
yang berwenang membaca kitab suci dan mementukan peribadatan. Ajaran tentang
samsara, karma, yang tidak terlepas dari ajaran kasta memungkinkan dugaan bahwa
agama Hindu bukan agama dakwah dan tidak mencari pengikut. Yang sering menjadi
persoalan adalah bagaimana pengaruh para Brahmana terhadap lingkungan kraton
tersebut.
Dari
penemuan prasasti dapaat diketahui bahwa perkembangan pengaruh agama Hindu di
Indonesia tetap berpusat di sekitar kraton. Prasasti Kutai dari zaman raja
Mulawarman menunjukkan bahwa korban sesaji oleh raja dilaksanakan dan
diselenggarakan sesuai dengan ajaran kitab Manusmriti.
Dapam
perkembangan selanjutnya, selain pusat-pusat keagamaan di kraton, juga terdapat
pusat-pusat keagamaan Hindu yang disebut Paguron atau Mandala atau Kasturi.
Ditempat-tempat ini para pendeta memberikan pelajaran. Kitab-kitab yang ada
pada waktu itu adalah kitab Tabtu Panggelaran, juga kitab nawaruci yang juga
disebut kitab Tattwajnana.
Sumber:
Buku Agama-Agama di Dunia karangan H. A. Mukti Ali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar