SUMBER-SUMBER POKOK KITAB SUCI HINDU
Kitab Itihasa, Purana, Agama, Tantara, darsana dan kitab
Upanisad
ANTO SURYANTO
(1111032100040)
I.
PENDAHULUAN
Sebagaimana di jelaskan bahwa sumber pokok ajaran hindu ada
dalam weda yang merupakan kitab utama,Weda adalah kitab suci yang mencakup
berbagai aspek kehidupan yang diperlukan oleh manusia. Berdasarkan materi, isi
dan luas lingkupnya, maka jenis buku weda itu banyak. maha Rsi Manu membagi
jenis isi Weda itu ke dalam dua kelompok besar yaitu Weda Sruti dan Weda
Smerti. Pembagian ini juga dipergunakan untuk menamakan semua jenis buku yang
dikelompokkan sebagai kitab Weda, baik yang telah berkembang dan tumbuh menurut
tafsir sebagaimana yang akan di jelaskan di makalah ini.
II.
Kitab Itihasa dan Purana
1. Kitab Itihasa
Kitab Itihasa termasuk kelompok Upaweda. Kata Itihasa,
berasal dari iti-ha-asa, artinya
sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya. Nama Itihasa pada mulanya
diberikan oleh penulis kitab Mahabharata, pada bagian Adi Parwa, yaitu Bhagawan
Byasa. Itihasa adalah kitab epos atau wiracarita, yang menceritrakan sejarah
perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu di masa lampau. Itihasa merupakan
karya sastra yang bersifat spiritual, di mana ceritranya penuh fantasi,
romantis,kewiraan dan mythologi.
Kitab Itihasa terdiri dari Ramayana dan Mahabharata Kitab
Ramayana digubah oleh Maharesi Walmiki. Kitab ramayana ini terdiri dari atas
48.000 baitnpenyusunya mungkin pada abad ke 5 SM[1].
Kitab Ramayana merupakan salah satu Itihāsa yang
terkenal. Kitab Ramayana terdiri dari 24.000 sloka dan memiliki tujuh bagian
yang disebut Sapta Kanda. Setiap Kanda merupakan buku tersendiri namun saling
berhubungan dan melengkapi dengan Kanda yang lain. Kitab Ramayana disusun oleh
Rsi Walmiki.
Daftar kitab Ramayana:
a.
Balakanda
b.
Ayodhyakanda
c.
Aranyakanda
d.
Kiskindhakanda
e.
Sundarakanda
f.
Yuddhakanda
g.
Uttarakanda
|
Disamping Ramayana, lainnya adalah Mahabharata. Kitab ini
disusun oleh Maharesi Wyasa. Isinya adalah kisah peperangan antara Pandhawa
dengan Korawa dan kemenangan ada dipihak Pandhawa. Njadi himpunan tertulis di
dalam bentuk yang ada sekarang ini ialah sekitar abad ke 2 SM satu hal yang
menonjol adalha pembagian masyarakat menjadi 4 kasta . Bersifat hirarkis
vertikal yaitu brahmana, waisya, dan sudra, Kitab Mahabharata terdiri dari 18
Parwa disebut Astadasa Parwa.
Daftar Kitab
Mahabarata:
1.
AdiparwaSabhaparwa
2.
Wanaparwa
3.
Wirataparwa
4.
Udyogaparwa
5.
Bhismaparwa
6.
Dronaparwa
7.
Karnaparwa
8.
Salyaparwa
|
9.
Sauptikaparwa
10. Striparw
11. Santipa
12. Anusasanapar
13. Aswamedikaparwa
14. Asramawasikaparw
15. Mosalaparwa
16. Prasthanikaparwa
17. Swargarohanaparwa
|
2. Kitab Puran
Purana adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat
mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Kata Purana berarti sejarah kuno
atau cerita kuno. Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai sekitar
tahun 500 SM. Terdapat delapan belas kitab Purana yang disebut Mahapurana.
Adapun kedelapan belas
kitab tersebut yakni:
1.
Matsyapurana
2.
Wisnupurana
3.
Bhagawatapurana
4.
Warahapurana
5.
Wamanapurana
6.
Markandeyapurana
7.
Bayupurana
8.
Agnipurana
9.
Naradapurana
|
10. Garudapurana
11. Linggapurana
12. Padmapurana
13. Skandapurana
14. Bhawisyapurana
15. Brahmapurana
16. Brahmandapurana
17. Brahmawaiwartapurana
18. Kurmapurana
|
Kitab purana berisi tentang mitologi dan dongeng dongeng
kuno yang hidup di kalangan kesatria, sedangkan naskah purana berisi tentang silsilah para dewa. Cerita ini
disampaikan oleh para sutra(juru bicara) pada waktu upacara korban di
selenggarakan di kerajaan, ternyata para brahmana telah mampu memasukan
pengaruh dan pahamnya melalui cerita-cerita ini yang sudah di bakukan. Di
antara isinya yang terpenting adalah sarga, ajaran penciptaan alam pada tahap
mula, dan pratisarga, yaitu tentang terciptanya alam pada tahap yang kedua[2].
Pada umumnya Purana memuat lima (5) hal yang menjadi
corak khusus, yang disebut Pancalaksana,yaitu:
a.
Sarga, yaitu
penciptaan alam semesta.
b.
Pratisarga, yaitu
penciptaan kembali dunia, setiap kali dunia yang ada itu lenyap. Berlangsungnya
dunia ini hanyalah satu hari Brahma.
c.
Wamsa, yaitu asal usul
para dewa dan para Resi.
d.
Manwantarani, yaitu
pembagian waktu satu hari Brahma dalam 14 masa. Dalam tiap-tiap masa itu
diciptakanlah manusia baru sebagai turunan Manu, manusia pertama.
e.
Wamsanucarita,
yaitu sejarah raja-raja yang memerintah
di dunia.
III.
Kitab Agama Tantra dan Darsana
A. Kitab Agama
Kitab-kitab agama mengajarkan penyembahan Tuhan dalam
manifestasi tertentu. Ada tiga macam kitab agama yaitu: Saiwa Agama, Waisnawa
Agama, dan Sakta Agama. Saiwa Agama mengantarkan orang pada ajaran Saiwa
Sidhanta dan Pratyabhijna. Dalam ajaran Saiwa Agama orang memuja siwa sebagai
Tuhan yang tertingggi dalam bermacam-macam wujud. Ajara kekuatan dewan Saiwa
Sidhanta amat besar peranannya dalam perkembangan Agama Hindu di Indonesia.
Waisnawa Agama, Tuhan di puja sebagai Wisnu dan pada Sakta Agama, Tuhan di puja
sebagai Dewi, Ibu Dunia sebagai Sakti
B. Kitab Tantra
Mengenai tantraada anggapan bahwa naskah atau kitab
tersebut diberikan oleh shiwa untuk agama hindu untuk zaman kali-yuga sekaranga
ini (satu kalpa terbagi menjadi 1000 mahayuga dan ssetiap mahayuga terdiri dari
empat yuga, yaitu krta-yuga, Trta yuga, Dvapara yuga, Kali yuga) penyusuny
dilakukan oleh para rhesi. Kitab ini penuh dengan ajaran-ajaran rahasia dan
sulit di pahami maksudnya. Pada garis besrnya isi kitab tantra tentang
penciptaan dunia, dan dialog antara siwa dengan sakti(istrinya) yaitu parawati
yang menempati kedudukan terpenting sebagai inti[3].
Kata Sansekerta dari Tantra artinya
"memperluas", Berbeda dengan agama Hindu pada umumnya, sebagian dari
Tantra percaya kepada kenikmatan hidup material. Tidak seorangpun mengetahui
secara tepat kapan Tantra mulai atau Mahareshi mana yang memulainya. Bukti
menunjukkan bahwa Tantrisme ada selama zaman Weda. Bahkan Sankara menyebut
keberadaannya dalam bukunya Saundarya Lahari. Ada sekitar seratus delapan buku
mengenai Tantra. Tantrisme dan Saktiisme hampir satu dan sama. Dalam Tantrisme,
Istadewa yang dipuja adalah Siwa-Sakti, kombinasi dari Siwa dan saktinya
Parwati. Tantra adalah satu sistem dari praktek-praktek yang dipergunakan untuk
meningkatkan spiritual.
C. Kitab Darsana
Kata Darsana berasal dari akar kata drś yang bermakna
"melihat", menjadi kata darśana yang berarti "penglihatan"
atau "pandangan". Dalam ajaran filsafat hindu, Darsana berarti
pandangan tentang kebenaran.
Sad Darśana berarti Enam pandangan tentang kebenaran,
yang mana merupakan dasar dari Filsafat Hindu.
Kitab kitab yang lain yang khusus mengajarkan filsafat Hindu adalah
termasuk kelompok kitab Darsana. Kitab Darsana yang mengakui kekuasaan Weda dan
mendasarkan ajarannya pada Upanisad ada enam Darsana disebut Sad Darsana.
Keenam Darsana itu yaitu:
Samkhya, Yoga, Waisesika, Nyaya, Mimamsa dan Wedanta.
IV.
Kitab Upanisad
Uphanisad berisikan tentang bahasan yang mistik dan
filosofis tentang brahman, dan kejadian alam semesta, diri, jiwa dan atman
serta cara memulangkan atman kedalam brahman
Jumlahnya amat banyak, lebih dari 200 judul ada juga yang mengatakan jumlahnya
108 buah dan banyak di antaranya berasal dari jaman yang tidak terlalu tua,
dari 108 hanya 16 yang di akui otentik yaitu: katha,isha, kena, prasna, anduka
mandukya, taitriya,aitareya, chandogya,bridahardayaka, kaivalaya, svetasvatara
arsheya, satapatha, kaushitaki, dan Jaiminiya[4].adapun penyusunanya
terjadi di perkirakan antara tahun 600 dan 300 SM[5].
Adapun Kata Upanisad itu diturunkan dari kata Upa dan ni,
artinya dekat, di dekatkannya dan sad, artinya duduk. Jadi kata itu artinya
duduk dekat artinya duduk di dekat seorang guru untuk menerima daripadanya
pandangan atau pengetahuan yang lebih tinggi[6].
Uphanisad juga merupakan kesimpulan dari kitab-kitab
Aranyaka,karena itu upanisad disebut Vedanta, Vedanta tidak hanya berarti akhir
dari Veda tetapi uga merupakan puncak tertinggi dari dari ajaran Veda. Kitab
Upanisad memberikan pemaparan tentang rahasia teringgi terhadap umat manusia.
V.
KESIMPULAN
Kitab itihasa artinya sesungguhnya kejadian itu begitulah
nyatanya. Kitab Itihasa terdiri dari Ramayana dan Mahabharata, sedngkan Purana
berarti sejarah kuno atau cerita kuno
Terdapat
delapan belas kitab Purana yang disebut Mahapurana
Kitab-kitab agama mengajarkan penyembahan Tuhan dalam
manifestasi tertentu. Ada tiga macam kitab agama yaitu: Saiwa Agama, Waisnawa
Agama, dan Sakta Agama, adapun Kata
Sansekerta dari Tantra artinya "memperluas" namun Pada garis besrnya
isi kitab tantra tentang penciptaan dunia, dan dialog antara siwa dengan sakti,
Sad Darsana berarti Enam pandangan tentang kebenaran, yang mana merupakan dasar
dari Filsafat Hindu.
Sedangkan Uphanisad itu, artinya duduk di dekat seorang
guru untuk menerima daripadanya pandangan atau pengetahuan yang lebih tinggi,
yang merupakan penyempurna dari kitab veda adapaun berisikan tentang bahasan yang mistik dan
filosofis tentang brahman, dan kejadian alam semesta, diri, jiwa dll.
Daftar Pustaka
Ø A.B Keith, The Religion and Philosophi of Veda and Upanisads.
Ø A.G Honig Jr. Ilmu Agama.(Jakarta: Gunung Mulia, 2005)
Ø Ali Mukti.Agama-Agama di Dunia
(Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga Press,1988)
Ø Sou’yb ,Joesoef. Agama-Agana Dunia.(Jakarta:PT. Al Husna Zikra1996)
Ø Umar, Munim.Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta:IAIN Sunan Kalijaga Press,1989)
Ø Arifin, HM,Prof, M.Ed. Menguak Misteri Agama-Agama Besar.(Jakarta: pt
golden Terayon Press,1995)
[1]Sou’yb,Joesoef. Agama-AganaDunia.(Jakarta:PT. Al
Husna Zikra1996)h.35.
[2]Umar Munim,Drs,H.Agama-Agama di Dunia(Yogyakarta:IAINSunanKalijaga
Press,1988). h.58
[3]Ali Mukti.Agama-Agama diDunia(Yogyakarta:IAINSunanKalijaga
Press,1988). h.58.
[5] A.B Keith, The Religion and Philosophi of
Veda and Upanisads, h. 489.
[6]A.G Honig Jr. Ilmu Agama.(Jakarta: GunungMulia,
2005).h.110.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar