Pemikiran Mahatma Gandhi
Haerunnisa Musakkir Aladin
111103210050
1. Pendahuluan
Gandhi adalah salah seorang yang paling
penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan,
yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.
Maka setidaknya itulah yang
melatarbelakangi penulisan makalah ini meskipun didalamnya hanya menyinggung
kecil sebagian biografi dan pemikiran seorang Mahatma Gandhi sebagai aktivis di
India.
2 . Biografi
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota
keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara,
dia pergi ke Afrika
Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi
ras yang dinamakan apartheid.
Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum
yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam
proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi
bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya
dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala
itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang
berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para
pemeluk agama Hindu danIslam mempunyai negara sendiri. Gandhi
adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran
dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen.
Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan
hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi
merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan.
Hal ini tidak disetujui Gandhi.
Prinsip
Gandhi, satyagraha,
sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan
menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis
demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson
Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat
sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya),
dan non-kekerasan (ahimsa).
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh
seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.
3. Pemikiran
Mahatma Gandhi
Pemikiran Mahatma
Gandhi banyak dipengaruhi oleh lingkungan masa kecilnya yakniorang tuanya,
desanya dan masyarakat sekitar. Lebih-lebih suasana religius Hinduisme yang menjiwai setiap orang India. Selama
perjuanganya di Afrika Selatan, Gandhi mengembangkan lebih dalam keyakinan
spiritualnya.
Pemikiran Mahatma
Gandhi Sebenarnya tidak begitu kompleks;
justru sebaliknya, Gandhi dengan tegas memilih kesederhanaan, tidak hanya dalam
menjelaskan ajarannya tetapi juga dalam praktek hidup. Hal itu nampak
pada konsepnya tentang Tuhan, alam dan kehidupan dunia.
Konsep pemikiran Gandhi bersumber pada tradisi pemikiran India pada
umumnya dan Hindu pada khususnya. Tradisi pemikiran India antara lain mempunyai
kecenderungan yang bersifat spiritual,
menempatkan intuisi sebagai sarana untuk memperoleh
kebenaran; bersifat monistis;
selalu mempertimbangkan hal-hal yang bersifat tradisional dan bersedia menerima
komentar-komentar dari para pemikir. Pemikiran tersebut mengacu pada coraknya
yang bersifat kerohaniahan dan kesediaannya mengadakan adaptasi terhadap
aliran-aliran pemikiran yang lain.
Pemikiran Mahatma Gandhi bertumpu pada pemikiran India dan ditumbuh
kembangkan oleh pemikiran yang lain yang ia ketahui sejauh hal itu tidak
bertentangan dengan Hinduisme. Adapun konsep-konsep pemikirannya secara garis
besar dapat dikemukakan sebagai berikut :
Tuhan, sebagaimana yang ia yakini adalah kebenaran dan kasih. Tuhan adalah etika dan moralitas. Tuhan merupakan
wujud universal yang meliputi segala sesuatu, dan manusia merupakan bagian
terkecil. Konsep mengenai Tuhan sebagai realitas tidak dapat dipisahkan dari
pemahaman Gandhi mengenai kebenaran. Gandhi meyakini bahwa eksistensi
kebenaran/Tuhan tidak bisa dibuktikan, tetapi hanya bisa dihayati. Ia
mengungkapkan bahwa sifat dan wujud Tuhan bukan personal dan mempribadi,
melainkan impersonal dan hanya bisa ditangkap melalui keyakinan dan melalui
pemahaman. Dia menulis “Di sini ada kekuatan misterius yang tidak bisa
didefinisikan, tidak terbatas, dan meliputi segalanya. Saya merasakannya, meskipun
tidak melihatnya”. Bukti lahiriah tentang Tuhan tidaklah perlu, karena kita
pasti gagal merasakannya melalui indera kita. “ Musik ilahi tanpa hentinya akan
mengalun dalam diri kita, tetapi perasaan kita yang gaduh akan menelan bunyi
musik yang halus itu, yang bunyinya tidak sama dan jauh lebih tinggi dari apa
pun yang dapat kita rasakan atau dengar dengan indera kita”. Tuhan/kebenaran tidak bisa dicerap
oleh panca indera yang seringkali menipu kita tetapi hanya bisa dirasakan
melalui jiwa yang merupakan perwujudan kesucian atau fitrah dalam diri.
Kehadiran Tuhan dapat dirasakan atau dilihat dari adanya realitas di
hadapan kita, realitas alam yang teratur, sebagai contoh, bukanlah semata-mata
keteraturan yang buta, sebab keteraturan itu mempunyai arah, hukum seperti itu
dipahaminya sebagai Tuhan. Jalan menemukan Tuhan yaitu dengan melihat dan
bersatu dengan ciptaan-Nya. Inilah kebenaran yang dimaksud Gandhi, dan bersatu,
berdamai, selaras dengan ciptaan itu disebut sebagai ahimsa.
Ahimsa tidak sebatas hanya pada keyakinan atau
sikap saja, tetapi lebih merupakan suatu keseluruhan hidup yang ahimsa, yang meliputi pikiran,
tindakan, dan ucapan. Ahimsa mencakup seluruh ciptaan, itu artinya bahwa orang harus berlaku secara ahimsa kepada siapa pun. Ahimsaditujukan kepada mereka
yang mempunyai keteguhan jiwa, bukan kepada mereka yang lemah dan suka
kompromi. Hanya mereka yang mampu mengalahkan ketakutanlah yang sungguh-sungguh
dapat memiliki ahimsa,
sehingga benar-benar ia menjadi orang yang seluruh hidupnya hanya mau berpegang
pada kebenaran atau Satyagraha.
Menjadi Satyagrahi atau orang yang cinta akan kebenaran
seseorang diwajibkan untuk melakukan tindakan disiplin diri dan sikap
pengabdian, karena penekanannya pada pencapaian ketinggian moral. Untuk itu perlu
melatih dan terus menerus dalam disiplin, kesadaran diri dan kebersihan lahir
dan batin (Brahmacharya).
Sementara mengenai kebenaran dunia atau alam, adalah suatu ciptaan Tuhan
yang digunakan sebagai lahan bagi manusia untuk mewujudkan dirinya dengan
bimbingn moral. Gandhi beranggapan bahwa manusia hidup dalam arti yang
sebenar-benarnya apabila bersatu dengan alam, karena hakikat manusia akan
selalu berhubungan dengan alam atau dunia. Menurut keyakinannya hidup di dunia
merupakan jembatan bagi kehidupan yang abadi, sejauah hal itu dimengerti secara
sadar.
Mengenai manusia, Gandhi berpendapat bahwa pada hakikatnya manusia
terdiri dari jasmani dan rohani. Manusia juga mempunyai kasadaran, rasio,
kehendak, emosi dan rasa keindahan. Dengan kesadaran manusia dapat mengambil
jarak dengan lingkungannya. Sementara rasio menyebabkan manusia sanggup
bertanya dan menjawab terhadap kesadarannya. Selanjutnya dengan kehendak dapat
direalisasikan apa yang menjadi pemikirannya. Dengan emosinya manusia dapat
mengetahui suasana hati dan mengetahui hubungan antar sesama. Ahirnya dengan
keindahan manusia dapat menghargai produk budaya bangsa bagaimana corak dan
bentuknya.
4. Mahatma Gandhi Perjuangan dan Pemikiran
….apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya
akan melahirkan kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninitpermusuhan
baru. Gandhi mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu
berdasarkan kebenaran(satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus
berada di jalan yang benar dan bermoral.
Gandhi telah mulai merintis perjuangannya sejak di
berada di Afrika Selatan. Pada tahun 1893 dimana dia melihat adanya perlakuan
diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat India, serta
masyarakat kulit hitam di sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi terhadap
pemerintah / penguasa Afrika Selatan.
Gandhi menemukan penindasan tidak
hanya pada mereka yang membangkang, namun juga pada yang luka-luka dan meregang
nyawa. Dalam catatan hariannya, Gandhi menulis, "Saat itu tak ada orang
Eropa yang bersedia membantu membalut luka mereka...Kami harus membersihkan
luka-luka orang Zulu yang tidak dirawat setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena itu luka-lukanya
membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan kami."Situasi itu
menjadi peletup kesadaran Gandhi bahwa kekerasan tak bisa diselesaikan dengan
kekerasan. Bila mata dibalas dengan mata, semua manusia akan gelap mata.
Kesadaran lain yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus memberikan pelayanan
terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya.
Kesadaran ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan:
bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual), satyagraha (kekuatan kebenaran
dan cinta), swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri) dan ahimsa (tanpa kekerasan
terhadap semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus melakukan perlawanan
kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan. Misalnya, Gandhi menolak
aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki bermil-mil, membuat
garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari pemerintah Inggris,
dan sebagainyaBagi Gandhi, hasrat seksual merupakan sumber dari kejahatan dan
cenderung mementingkan diri sendiri, yaitu nafsu, amarah, dan agresi. Hasrat
seksual dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap adanya pamrih yang selalu
mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad menjalani prinsip bramkhacharya.
Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa terikat pada prinsip Kebenaran
Ilahiah. Inilah prinsip satyagraha, yaitu kepercayaan bahwa jiwa dapat
diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga dapat memberikan pertolongan,
sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam pencariannya terhadap Tuhan melalui
kebenaran dan hanya kebenaran.Swadeshi dapat diartikan dalam beberapa arti yang
bermacam-macacm oleh kaum politik Indiaitu sendiri. Ada yang
mengartikan sebagai suatu boikot tak mau membeli barang-barang buatan Inggris,
yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.
Ada pula yang mngartikan sebagai hanya sebagai usaha
positif memajukan kerajinan sendiri, pertukangan sendiri, industrialisme
sendiri. Ada yang memandangnya sebagai suatau senjata politik, dan ada yang
pula yang memandangnya sebagai suatu usaha ekonomi yang bersangkutan dengan
politik sama sekali.Sementara itu, ahimsa adalah kekuatan cinta, suatu
penghormatan pada semua bentuk kehidupan. Ini adalah ajaran yang dimiliki semua
agama, yaitu manusia memiliki kewajiban menghindari kejahatan dengan melakukan
perbuatan-perbuatan baik di dunia. Tentang ahimsa Gandhi menyatakan,
"Ahimsa...bukan sekadar tingkatan tidak melakukan penyerangan secara
negatif tetapi...tingkatan cinta yang positif, berbuat baik bahkan kepada
pelaku kejahatan". Ajaran Gandhi ini didasarkan pada beberapa
asumsi. Pertama, kemerdekaan dan kesejahteraan hanya dapat dimulai dari
kemandirian individu. Maka masing-masing individu-individu harus mampu
menyalurkan hasrat negatifnya pada tindakan-tindakan positif.Kedua, Gandhi
meyakini bahwa perkembangan dan kemajuan akan diperoleh tidak melalui
konsesi-konsesi dan reformasi-reformasi konstitusional, tetapi melalui
perjuangan yang dilakukan oleh rakyat sendiri secara bersama. Untuk dapat
membangkitkan kebersamaan itu dibutuhkan kekuatan cinta dan kerelaan untuk
mengalami penderitaan rakyat.
Cinta dan penderitaan sesama inilah yang dapat
merekatkan perbedaan identitas dalam relasi saling ketergantungan yang dapat
menghentikan konflik.Melalui ajarannya itu, sejak tahun 1906, Gandhi
terus-menerus berjuang melawan penjajahan dengan cinta dan solidaritas. Sejak
tahun itu, Gandhi menyerukan kepada seluruh rakyat India untuk membuat beberapa
bentuk kerajinan tangan sehingga tak ada lagi yang akan menjadi beban
masyarakat. Gandhi berseru kepada rakyat India untuk menemukan kembali hubungan
yang murni dan orisinil antara manusia dengan alam, karena dia yakin bahwa
perceraian dengan alam adalah sumber dari segala penyakit.Gandhi berseru agar
rakyat mendidik dirinya mengenai dasar-dasar kesehatan dan lingkungan yang
sehat, supaya bisa mencegah dan menghentikan bibit-bibit penyakit. Gandhi
berseru agar melakukan berbagai aktivitas semacam pemeliharaan hutan dan
memelihara lebah, membuat barang pecah belah dan kertas, sehingga tak ada
seorang pun yang tidak mempunyai makanan, peralatan atau buku.Gandhi berseru
untuk mengembangkan pendidikan dasar melalui program kerja dan belajar di
sekolah, sehingga anak-anak tumbuh dengan mengetahui cara membaca, menulis dan
bagaimana bekerja dengan tenaga fisik. Gandhi menyerukan kepada rakyat
berpartisipasi dalam majelis-majelis desa dan dengan cara ini rakyat dapat
belajar memecahkan masalahnya sendiri.Gandhi dengan ajaran anti kekerasan
(ahimsa) yang dilakukan untuk kemerdekaan India telah memberi inspirasi kepada
seluruh dunia. Dengan ajaran-ajarannya tersebut, hidup sederhana pun ia jalani.
Dengan ahimsa perlawanannya cukup memberikan kekuatan kepada rakyat untuk turut
serta melawan kekerasan. Ahimsa adalah perjuangan dengan kekuatan cinta dan
kasih sayang.
Perjuangan untuk tidak menyakiti baik fisik maupun
pikiran sehingga ahimsa bukan semata-mata menyakiti secara fisik. Melainkan
perjuangan untuk melawan suatu ketidakbenaran. Ajaran ahimsa yang dianut oleh
Gandhi menurut penulis merupakan bentuk representasi dari pengalaman uang
diterimanya dalam lingkingan keluarganya, karena sebagaimana yang telah
diketahui bahwa Gandhi berasal dari keluarga yang religius yang menghargai
nilai-nilai kemanusiaan dan rasa cinta kasih terhadap sesame.Ajaran selanjutnya
dari Gandhi adalah swadesi atau berusaha untuk mandiri dengan mencukupi
kebutuhan diri sendiri. Ini tidak serta merta dilakukan begitu saja, namun
harus dibangun sistem untuk menciptakan kekuatan baik pada diri maupun kepada
rakyat. Misalnya membangun perekonomian yang menghidupkan kekuatan masyarakat
sehingga menghilangkan ketergantungan pada pihak asing. Pendidikan juga
memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian ini, karena disinilah
karakter masyarakat dibentuk untuk melakukan pengendalian diri. Bagi penulis,
ajaran ini merupakan bentuk kekhawatiran Gandhi terhadap masuknya produk-produk
asing ke India sehingga masyarakat India semakin konsumtif untuk itulah
kemudian dia mengajak rakyat India agar mau untuk memproduksi barang-barangnya
sendiri tanpa harus bergantung terhadap produk asing.Bramkhacharya merupakan
salah satu prinsip ajaran Gandhi yang terlihat tidak terlalu menonjol dibanding
ajaran-ajarannya yang lain.
Ajaran ini memusatkan diri pada pengendalian hawa
nafsu (seksual), dimana dia beranggapan bahwa segala kejahatan di muka bumi ini
dapa diredam apabila manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya. Bagi penulis
ajaran tersebut cukup baik, namun mematikan hasrat seksual bagi manusia dapat
menghancurkan peradaban manusia itu sendiri.Melalui satyagraha, berpegang teguh
pada kebenaran yang dibarengi dengan teladan membuat Gandhi diikuti oleh banyak
pengikutnya. Apalagi dengan ditambah kejujuran dan kesederhanaan Gandhi.
Satyagraha menekankan sebuah perjuangan menentang ketidakadilan melalui
kesediaan diri menanggung penderitaan. Beberapa gerakan satyagraha yang
dipimpin Gandhi di India adalah berjuang untuk para petani miskin pribumi
Champaran, pemogokan buruh pabrik di Ahmedabad dan Kheda, melakukan pembaruan
pada Konggres Nasional India dan yang paling fonumental adalah mengubah
resolusi penting menuntut status dominian bagi India dibawah pengawasan gerakan
Satyagraha di seluruh India di Kalkutta pada Desember 1928.
Gandhi adalah pemimipin yang paling inspirasional pada
awal abad 20. Advokasinya tentang aksi ketidakpatuhan warga serta tanpa
kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai perubahan sosial yang
mempengaruhi pergerakan-pergerakan lain di dunia, seperti perjuanagan Marthin
Luther King Jr. di Amerika Serikat yang terinspirasi oleh perjuangannya dalam
menuntut persamaan hak dan penghapusan tindakan diskriminasi antara masyarakat
kulit putih terhadap masyarakat kulit hitam.Jika ajaran Mahatma Gandhi diikuti,
relatif hal itu akan bisa terhindari. Andaikan banyak pihak mau mengikuti
gerakan ahimsa (ajaran yang menolak kekerasan), maka korban kemanusiaan tidak
akan terjadi. Karena apabila kekerasan dibalas dengan kekerasan hanya akan
melahirkan kebencian dan tidak melahirkan bibit-ninit permusuhan
baru. Gandhi mengajarkan kita pada pentingnya memperjuangkan sesuatu
berdasarkan kebenaran (satyagraha). Lebih lanjut, perjuangan itu juga harus
berada di jalan yang benar dan bermoral.
5. Kesimpulan
Gandhi telah mulai merintis perjuangannya sejak di
berada di Afrika Selatan. Pada tahun 1893 dimana dia melihat adanya perlakuan
diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat India, serta
masyarakat kulit hitam di sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi terhadap
pemerintah / penguasa Afrika Selatan.
Gandhi adalah pemimipin yang paling
inspirasional pada awal abad 20. Advokasinya tentang aksi ketidakpatuhan warga
serta tanpa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk mencapai perubahan
sosial yang mempengaruhi pergerakan-pergerakan lain di dunia, seperti
perjuanagan Marthin Luther King Jr.
Daftar Pustaka
Tri Murni, Mahatma Gandhi Pejuang
Tanpa Kekerasan, Djabatan,1994.
Harian Umum Pelita (Persatuan Umat
dan Kesatuan Bnngsa edisi Rabu, 19 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar