Laman

Fitri Astuti Perbandingan Agama 3

Fitri Astuti Perbandingan Agama 3
Blog ini dibuat sebagai bahan pembelajaran saya pada Mata Kuliah Hinduisme

Rabu, 12 Desember 2012

Ajaran Kemasyarakatan dalam Agama Hindu


Masyarakat pada hakekatnya terdiri dari kelas-kelas sosial sebagai unsure dan komponen dari kehisdupan berkelompok . Di dalam agama Hindu ajaran tentang masyarakat disebut ajaran Kasta.
Di dalam ajaran Hindu tentang Kasta, masyarakat dibagi menjadi empat golongan yang dapat dikategorikan sebagai kelas-kelas atau strata sosial, yakni:
1.     Kasta Brahmana, yang merupakan golongan masyarakat yang dikategorikan sebagai pemuka agama atau yang berhak untuk memimpin kegiataan keagamaan: membaca kitab, doa dan mantra serta memimpin upacara keagamaan seperti kurban untu dewa.
2.    Kasta Ksatria. Adalan masyarakat yang keahliannya sebagai alat Negara yang berkewajiban membela, mempertahankan, menjaga keamanan Negara. Golongan ini terdiri dari pada perwira, prajurit, atau angkatan bersenjata darisemua tipe.
3.    Kasta Waisya, merupakan sekelompok masyarakat yang mempunyai kegiatan dibidang perekonomian dengan tugas dan profesinya di bidang pemasaran, jual beli atau perdagangan.
4.    Kasta Sudra adalah sekelompok orang yang bertugas dibidang pekerjaan kasar atau terlibat dalam kegiatan sebagai buruh dalam kegiatan sehari-hari baik didalam struktur kerja birokrasi, maupun struktur kerja konvensional.
Disamping keempat golongan masyarakat tersebut di atas masih juga terdapat kasta yang lain yang dikenal dengan sebutan Kasta Paria. Kasta Paria ini digolongkan sebagai kelompok masyarakat yang taraf kehidupannya sanga rendah sekali atau dapat dikatakan sebagai golongan masyarakat rakyat jelata yang kehidupannya tidak menentu.
Menurut ajaran Hindu penetapan golongan masyarakat ini tidak berdasarkan kepada hal yang bersifat kebetulan melainkan ditetapkan atas dasar garis kelahiran. Artinya seseorang dimasukkan kelompok kastanya apabila memang anggota keluarga atau lahir dilingkungan keluarga kasta tersebut. Dengan demikian sangat mustahil untuk berpindah dari satu kasta ke kasta lain apapun keahliannya.

Filsafat India

Aliran-aliran pemikiran filsafat dikembangkan sebagai hasil dari pengetahuan yang didapatkan melalui masa Weda, Brahmana, Upanishad dan Purana dalam sejarah pemikiran India. Sistem-sistem filsafat ini berasal dari para pertapa dan orang-orang bijak India, sebagai hasil realisasi spiritual serta penglihatan kontemplatif mereka.
Kata Darsana berasti persepsi langsung, pandangan kontemplatif, penglihatan spiritual. Secara filosofis, kata Darsana berarti pengetahuan tentang prinsip tertinggi atau pola yang melandasi kreasi fenomenal dan tentang pembagian kategori unsure-unsur yang membentuk pola-pola tersebut. Karena itu, Darsana sebagai sebuah system filosofis membentuk sekumpulan pengetahuan mengenai prinsip tertinggi yang diturunkan dari para bijak melalui pewahyuan atau persepsi spiritual langsung.
Filsafat ini dirumuskan oleh beberapa para Sishis yang melihat realitas atau kebenaran yang sama, tetapi dari sudut pandang serta kedalaman yang berbeda. Karenanya, tidak ada satupun system yang secara tunggal dan eksklusiff dapat mewakili filsafat ortodoks India, yang merupakan kumpulan ajaran berdasakan ke eban filsafat tersebut.
Sumber : Buku Filsafat India karya Matius Ali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar